Akrabnya tutur lidahku Resah dijiwa kian terlerai Ibarat keheningan malam sesudah taufan Nun jauh di sudut hati Aman di sanubari terubat sepi Mekar sejambak kuntuman bibir Enggan mengukir peristiwa silam Lantaran sepi kuheret ketepi Ingin mencari satu kepastian Seri diwajah tersimpan seribu rahsia Sinaran titisan air mata ternokhtah di tabir jendela jiwa Aku pasrah pada ketentuanNya Indah bicara tersusun kata Derai ketawa pengubat hati yang lara Akan kekalkah ia? Yang pastinya amat kuselami Undangan sepikan bertamu lagi di jendela hati.
Puisi
21.31 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar